Komposisi Estetis

                                         KOMPOSISI ESTETIS
A. Komposisi ialah susunan unsur-unsur rupa yang memancarkan kesan-kesan kesatupaduan, irama, dan keseimbangan dalam suatu karya, sehingga karya itu terasa utuh, jelas, dan memikat.
Unsur desain adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan desain, sehingga orang lain dapat membaca desain itu. Maka yang dimaksud tidak lain adalah unsur-unsur yang dapat dilihat atau lazim disebut unsur visual. Wujudnya ialah: garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, ukuran, nada gelap terang, dan arah.
Setiap unsur seni di komposisikan secara estetis. Sebagai kata sifat estetika (estetik) mengandung pengertian keindahan dan juga rasa indah. Sedangkan sebagai ilmu, estetika berarti ilmu pengetahuan yang membahas segala sesuatu yang estetik.
Kapasitas estetika dalam seni adalah sebagai “roh” yang menentukan hidup dan matinya sebuah tampilan karya seni dan desain. Seniman atau designer adalah pemberi “roh” tentu menyadari roh macam apa yang harus disandangkan kepada seni rupanya. Oleh karena itu seiap karya seni harus di komposisikan secara estetis agar menghasilkan karya yang menarik.
Ada beberapa aturan yang perlu digunakan untuk menyusun bentuk-bentuk tersebut. Walaupun penerapan prinsip-prinsip penyusunan tidak bersifat mutlak, namun karya seni yang tercipta harus layak disebut karya yang baik. Perlu diketahui bahwa prinsip-prinsip ini bersifat subyektif terhadap penciptanya.
* Pola komposisi
Pola komposisi ada 3 macam, yaitu: simetri, asimetri, dan bebas atau informal.
1. Pola simetri
Pola simetri menggambarkan dua bagian yang sama dalam sebuah susunan. Komposisi yang berpola simetri meletakkan fokusnya di tengah, dan meletakkan unsur-unsurnya di bagian kiri sama dengan bagian kanan, ibarat pinang di belah dua. Jika ada dua fokus dalam komposisi simetri, maka penempatanya bisa stu di kiri, satu di kanan. Penempatan demikian memberikan kesan bagian kiri dan bagian akanan sama kuat. Komposisi berpola simetri memberikan kesan formal, beraturan dan statis.
2. Pola asimetri
Komposisi asimetri meletakkan fokusnya tidak di tengah-tengah, dan paduan unsur-unsur di bagian kiri tidak sama dengan yang di bagian kanan, tetapi tetap memancarkan keseimbangan. Kompisisi asimetri memberikan kesan keteraturan yang bervariasi dan karenanya tidak formal serta lebih dinamis.
3. Pola bebas
Komposisi pola bebas meletakkan fokus dan unsur-unsurnya secara bebas, tetapi tetap memelihara keseimbangan. Dibandingkan dengan pola simetri, pada pola bebas ini kesan keteraturan dan kesan formal sama sekali tidak terasa. Meskipun demikian, kecermatan dan ketelitian dalam membentuk irama dan keseimbangannya menjadikan komposisi berpola bebas ini tampak dan terasa lebih hidup serta semakin menarik.

B. Prinsip Komposisi
-Kesatuan
Kesatuan atau unit merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik wujud maupun kaitannya dengan ide atau konsep yang melandasinya.
Kesatuan diperlukan dalam suatu karya grafis yang mungkin terdiri dari beberapa elemen di dalamnya, elemen-elemen itu diperlukan untuk mencapai sebuah kesatuan. Diantaranya adalah:
  1. Penentuan dominasi agar diperoleh pengaruh yang tepat
  2. Dominan pada ukuran
  3. Dominan pada warna
  4. dominan pada letak / penempatan
  5. ukuran sebagai daya tarik
  6. menyatukan arah
  7. menyatukan bentuk
-Keseimbangan
Keseimbangan dapat dibagi menjadi :
  • Balance simetris dan asimetris
  • Balance memusat dan menyebar
Bentuk visualnya sesuai dengan gerak mata sehingga erat hubungannya dengan unsur gerak.
  • Gerak vertikal (potential movement)
  • Gerak Horizontal (static movement)
  • Gerak transversal (depth) – kedalaman.
Cara mencapai keseimbangan
Keseimbangan dapat dicapai dengan beberapa hal yaitu sebagai berikut.
  • Keseimbangan bentuk dan ukuran
  • Keseimbangan dalam warna
  • Keseimbangan yang diperoleh karena tekstur
  • Tetapi yang paling terasa adalah keseimbangan yang terbentuk dari komposisi
-Irama
Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur dengan mengikuti suatu pola penataan tertentu secara teratur agar didapatkan kesan yang menarik. Penataannya bisa dilakukan dengan menggandakan pengulangan maupun pergantian secara teratur.

-Kontras.
Kontras diperlukan di dalam suatu komposisi sebagai vitalitas agar tidak terkesan monokrom, tentunya kontras bisa ditampilkan secukupnya.
-Fokus
Pusat perhatian dari keseluruhan desain yang telah kita buat, jadi tentunya kita sebagai designer, sudah menentukan space atau bagian manakah yang terlihat mencolok dan memancing mata untuk terfokus kepada bagian itu, dan coba memahaminya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar