Perspektif

                                        PERSPEKTIF



A. PENGERTIAN PERSPEKTIF

Konstruksi perspektif adalah sebuah dasar pendidikan seni dan besar artinya untuk lingkup penggunaan yang sangat luas seperti arsitek, orang-orang teknik mesin, dan para desainer. Menurut Leonardo da Vinci, perspektif adalah sesuatu yang alami yang menampilkan yang datar menjadi relief dan yang relief menjadi datar. Perspektif adalah suatu sistem matematikal untuk memproyeksikan bidang tiga dimensional ke dalam bidang dua dimensional, seperti kertas atau kanvas. Kata “Perspektif” berasal dari kata bahasa Itali “Prospettiva” yang berarti “gambar pandangan”.
Konstruksi perspektif memungkinkan kita untuk menggambarkan sebuah benda atau ruang secara nyata di atas sebuah bidang datar (bidang gambar), atau untuk memperjelas sebuah rencana yang telah digambarkan secara proyeksi geometri (tampak atas, depan dan samping).
Perkembangan perspektif sebagai ilmu pengetahuan dimulai pada zaman Renaissance. Paolo Uccello (1397-1475) telah menghabiskan begitu banyak waktu untuk mempelajarinya. Pekerjaannya kemudiaan diikuti oleh yang lain. Dipelopori oleh Fillipo Brunelleschi (1379-1446) seorang ahli bangunan, dilanjutkan lebih jauh oleh Leona Battista Alberti (1404-1472) seorang arsitek.
Piero degli Franceschi (1420-1492) seorang pelukis dan ahli matematika, telah menulis buku pelajaran pertama mengenai perspektif. Barozzio da Vignolia (1507-1573) dan Andrea Mantegna (1431-1516) menggunakan teknik perspektif dalam figur lukisan. Penggunaan konstruksi perspektif ini menyebar cepat dengan adanya penemuan mesin cetak dan pekerjaan pemahat-pemahat seperti Albrecht Durer (1472-1528)Peraturan-peraturan perspektif yang berbeda-beda (bermacam-macam), pada dasarnya semua mengikuti keadaan alam. Dan hal ini dapat dengan baik diperhatikan pada alam sekitar kita. Mata manusia sudah terbiasa untuk melihat benda-benda sekeliling dalam bentuk perspektif. Maka orang akan lebih cepat menangkap maksud sebuah gambar perspektif daripada proyeksi ortogonal.

2. TERBENTUKNYA GAMBAR PERSPEKTIF

Hampir semua orang yang bekerja menggunakan gambar perspektif, sebelumnya pernah menggunakan peralatan fotografi. Alat fotografi yang kita kenal sekarang, adalah suatu perkembangan lanjut dari kamera Obscura.Benda yang disinari akan memantulkan sinar ke semua penjuru. Tanpa adanya cahaya yang menyinari objek, tidak akan mungkin objek itu terlihat oleh mata manusia atau tertangkap oleh kamera. Sinar-sinar pantulan yang mengenai mata dinamakan sinar-sinar pandang. Sinar-sinar ini memproyeksikan sebuah gambar benda pada selaput jala. 
a. Objek
Objek yang berbentuk garis lurus, siku dan teratur, sangat mudah digambar. Sisi objek yang semakin hidup atau berbentuk tidak teratur, semakin sulit untuk digambar. Kesulitannya pada ketidakaturan objek tersebut. Untuk penggambarannya dibutuhkan ketepatan dalam gambar tampak atas, muka dan samping
b. Titik pandang
Titik pandang merupakan tempat pengamat berada. Dari titik tersebut pengamat memandang objek dengan sudut pandang tertentu. Semakin jauh pengamat berada dari objek, semakin luas pula areal yang mampu dipandang pengamat. Biasanya areal pandangan dalam fokus yang tajam pada manusia adalah relatif kecil.
c. Bidang gambar
Bidang Gambar adalah bidang khayal yang tembus pandang untuk melihat ke daerah yang akan digambar. Bidang gambar dapat divisualisasikan sebagai kaca raksasa yang berdiri tegak antara pengamat dan daerah yang akan digambar. Ketika proses menggambar dimulai, permukaan kertas gambar akan merepresentasikan bidang gambar ini. Kita tidak bisa membuat gambar perspektif yang baik tanpa pertama-tama memvisualisasikan bidang gambar dan hubungannya dengan pokok-pokok yang akan digambar di atas bidang kertas. Bidang gambar dapat diletakkan di sembarang tempat pada objek (di depan, di belakang atau memotong objek), tegak lurus terhadap sumbu pandang.
d. Kerucut pandang dan sumbu pandang
Untuk menghindari distorsi gambar, jarak antara pengamat dan objek diatur oleh sudut pandang, yaitu sudut pada titik pandang yang dibentuk oleh sinar-sinar dari pinggir objek. Jika sudut pandang ini terlalu besar, kedalaman gambar perspektif seperti dilebih-lebihkan (menimbulkan gambar yang tidak normal/distorsi). Dan apabila sudut pandang terlalu kecil, gambar perspektif itu akan kelihatan didatarkan.

e. Garis cakrawala atau garis horison
Yang dimaksud bidang cakrawala dalam gambar perspektif adalah bidang khayalan, kedudukannya selalu setinggi mata pengamat dan sejajar dengan bidang dasar. Berupa garis mendatar, dengan ketinggian mata pengamat dan memisahkan gambar yang di atas dan di bawah mata. Tinggi cakrawala bervariasi menurut tinggi mata si pengamat. Sikap pengamat (duduk/berdiri) menentukan tinggi cakrawala.
f. Titik hilang
Titik hilang adalah titik dalam gambar perspektif di mana garis-garis yang sesungguhnya dalam keadaan sejajar akan menghilang menuju titik ini. Objek-objek yang pada kenyataannya sama besar, bila posisinya menjauhi pengamat akan tergambarkan lebih kecil daripada objek yang lebih dekat dengan pengamat. Letak titik hilang segaris lurus dengan garis cakrawala (untuk perspektif satu titik hilang dan dua titik hilang)
. Titik ukur dan titik diagonal
Titik ukur dalam konstruksi perspektif berfungsi untuk mengukuhkan kedalaman suatu objek dengan akurat. Dengan adanya titik ukur, maka penggambaran perspektif akan lebih akurat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar